Buka setiap akhir pekan, Museum Motor Classic yang dikembangkan oleh SMK NMC (Nasional Media Center) itu mulai diminati oleh wisatawan. Berada di Jl Simpang Candi Panggung, Tunggulwulung, Kota Malang, museum tersebut memiliki 200 motor tua berbagai dari sejumlah brand otomotif ternama.
1. Koleksi dari tahun 1930-an hingga terbaru
Koleksi motor tua di museum tersebut sangat beragam. Mulai dari jenis vespa, motor bebek hingga motor kopling semuanya ada. Tahun keluaran dari kendaraan roda dua itu juga beragam dari mulai tahun 1930-an dalam rupa motor bebek dan motor kopling hingga motor jenis vespa keluaran tahun 2021 ada di museum tersebut.
Beberapa motor juga memiliki history istimewa lantaran model yang sama sempat dipakai syuting film. Semisal motor Honda CB 100 yang digunakan untuk film Dilan hingga sekuel ketiga. Begitu juga dengan motor Suzuki TS 100 yang sempat digunakan Raja Dangdut Rhoma Irama untuk shooting film Camelia sekitar tahun 1979.
“Semua koleksi ini kami datangkan dari seluruh Indonesia. Ada tim khusus yang mencari motor classic ini melalui online,” urai Azhar Arkho, pengelola Museum Motor Classic SMK NMC Nasional Media Center, Selasa (11/5/2021).
2. Museum sekaligus media pembelajaran
Lebih jauh, Azhar menambahkan bahwa motor-motor klasik tersebut datang awalnya tidak dalam kondisi yang sepenuhnya bagus. Tak sedikit yang sudah rusak atau beberapa spare part tidak lengkap. Sebelum masuk display, motor-motor tersebut terlebih dahulu akan menjalani proses restorasi mengacu pada model awal saat motor tersebut diproduksi. Proses restorasi sendiri ada yang hanya sekedar memoles cat, tetapi juga ada yang hingga merakit ulang kendaraan tersebut.
“Semua yang melakukan restorasi adalah dari pengajar di SMK NMC sendiri. Jadi ini juga sekaligus menjadi pembelajaran untuk para guru-guru yang ada di SMK NMC,” tambahnya.
3. Seluruh koleksi motor bisa digunakan
Menariknya, semua koleksi motir klasik tersebut masih bisa dioperasikan. Bahkan, kelengkapan surat-surat kendaraannya juga masih tersedia. Pajak dari tiap-tiap kendaraan juga dibayar secara rutin.
“Surat-suratnya semua masih lengkap. Tidak ada koleksi di sini yang bodong. Bahkan STNK motor koleksi paling tua juga masih ada dan aktif,” sambungnya.
4. Ajang edukasi untuk anak muda
Hal lain yang ingin disampaikan melalui museum motor klasik ini menurut Azhar adalah edukasi untuk generasi muda. “Kalau untuk generasi lama, ini sekaligus menjadi ajang nostalgia bahwa mereka dulu pernah memiliki motor seperti yang ada di museum ini,” sambungnya.
Museum Motor Classic ini sendiri mulai dibuka pada Sabtu (8/5/2021). Untuk tiga bulan pertama pihak pengelola tidak menarik biaya masuk bagi para pengunjung yang ingin datang. Tetapi mereka diminta untuk mendaftar terlebih dahulu melalui jalur online agar tak sampai terjadi penumpukan massa di tengah pandemik COVID-19.
“Nanti setelah tiga bulan baru akan ditetapkan tarifnya. Kami juga masih melengkapi beberapa kekurangan lainnya agar museum ini semakin sempurna,” tandasnya.